Kadangkala
organ saluran pernapasan kita dapat mengalami gangguan atau kelainan, sementara
bagi sebagian kecil orang mengalaminya sebagai penyakit. Kelainan dan
gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi
gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan
sehingga mengganggu aliran udara.
Gangguan pada proses pengikatan
oksigen terjadi karena adanya kompetisi
antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya
pada keracunan gas karbon monoksida.
Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin
dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon
monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon
monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Beberapa gangguan pada
sistem pernapasan adalah sebagai berikut.
1.
Asma
Penyakit asma adalah suatu jenis penyakit
gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit
yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan
pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan
terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan
pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga
dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara
dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.
Gejala awal dari timbulnya penyakit
asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang
dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang
mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara
menjadi terhambat.
Keterangan
:
a. Skema
tubuh penderita asma yang dilihat dari paru-paru.
b. Pembuluh
atau saluran pernapasan normal.
c. Pembuluh
atau saluran pernapasan pada penderita asma yang dilihat adanya cairan yang
mengendap dalam saluran pernapasan akibat polusi udara, debu, alergi, dll.
d.
2.
Emfisema
Emfisema
Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus
menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan
perasaan letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru
Basah. Emfisema
Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru merupakan
penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas,
karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami
kerusakan yang luas.
Gejala Emfisema Paru-paru
·
Adapun
gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
·
·
Napas
terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
·
Dada
berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk
·
Bibir
tampak kebiruan
·
Berat
badan menurun akibat nafsu makan menurun
·
Batuk
menahun
Penyebab
dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
·
Bronkhitis
Kronis yang berkaitan dengan merokok
·
Mengisap
asap rokok/debu
·
Pengaruh
usia
Komplikasi yang terjadi pada
penderita Emfisema
Paru-paru, diantaranya adalah:
·
Sering
mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
·
Daya
tahan tubuh kurang sempurna
·
Proses
peradangan yang kronis di saluran napas
·
Tingkat
kerusakan paru makin parah
Jika seseorang telah
memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil untuk
menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi:
·
Berhenti merokok.
Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk kesehatan
penderita secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema.
Jika perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar
bisa menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.
·
Hindari iritasi
pernapasan termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau
masakan, parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu
dihindari.
·
Berolahraga secara
teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga
secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas
paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.
·
Melindungi diri dari
udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial
yang membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema
Paru-paru bisa bertambah parah.
3.
Kanker
Paru-Paru
Kanker
paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan
paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap
rokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru
tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya
yang menyebar ke paru-paru.
Merokok
merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan
sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko
untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya
sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita)
yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja
dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan
pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya
terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab
kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan
oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang
kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada
orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru
lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala paling
umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
1. Batuk yang
terus menerus atau menjadi hebat.
2. Dahak
berdarah, berubah warna dan makin banyak.
3. Napas
sesak dan pendek-pendek.
4. Sakit
kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
5. Kelelahan
kronis
6. Kehilangan
selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
7. Suara
serak/parau.
8. Pembengkakan
di wajah atau leher.
4.
Tuberkulosis (TBC)
Penyakit
TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium Tuberklosa, bakteri ini menyerang siapa saja pria maupun wanita
tanpa memandang usia. Dan biasanya penyakit TBC sering menyerang pada usia
rata-rata 15-35 tahun, boleh dibilang usia masih produktif.
Pada umumnya penyakit
TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri mikobakterium tuberklosa
terbawa pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan dahak. Bahayanya jika
bakteri selalu masuk dan terkumpul dalam paru-paru, maka bakteri ini akan
berkembang biak dengan cepat apalagi yang mempunyai daya tahan tubuh yang
rendah.
Apabila sudah terjadi infeksi maka
dengan mudahnya akan menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening. Terjadinya infeksi TBC dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya seperti
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan biasanya
yang paling sering terserang yaitu paru-paru.
Bakteri mikobakterium tuberklosa
mempunyai bentuk seperti batang dan bersifat seperti tahan asam sehingga
dikenal sebagai BTA (Batang Tahan Asam) yang merupakan faktor utama penyakit TBC. Selain dari bakteri
tersebut, faktor yang lain yang menjadi penyebab penyakit TBC adalah
lingkungan yang lembab, kurangnya sirkulasi udara, dan kurangnya sinar matahari
dalam ruang sangat berperan terjadinya penyebaran bakteri mikobakterium
tuberklosa ini. Dengan demikian sangat mudah menyerang orang-orang disekitar
dalam kondisi lingkungan yang kurang sehat.
Berikut ini gejala penyakit TBC pada umumnya:
a)
Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi
dan berlangsung lama.
b)
Keringat pada malam hari
c)
Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
d)
Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
e)
Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan
kadang-kadang juga disertai dengan darah.
f)
Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
Sebelum terjadi pada
diri kita sebaiknya kita melakukan pencegahan, agar kita bisa terhindar dari
penyakit TBC tersebut. Adapun cara pencegahannya adalah sebagai berikut:
·
Tidak meludah disembarang tempat, usahakan
meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah.
·
Ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin
sebaiknya anda menutup mulut untuk menjaga terjadinya penularan penyakit.
·
Kesehatan badan harus sering di jaga supaya
sistem imun senangtiasa terjaga dan kuat.
·
Jangan terlalu sering begadang karena kurang
istirahat akan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
·
Jaga jarak aman terhadap penderita penyakit TBC
·
Sering-seringlah berolahraga supaya tubuh kita
selalu sehat.
·
Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah
penyakit TBC
·
Jemur tempat tidur bagi penderita TBC, karena
kuman TBC dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.
5. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada
selaput lendir bronkus, saluran udara yang membawa aliran udara dari trakea ke
dalam paru-paru. Bronkitis dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, akut
dan kronis, masing-masing memiliki etiologi yang unik, patologi, dan terapi.
·
Bronkitis akut ditandai oleh
perkembangan batuk, dengan atau tanpa produksi sputum, lendir yang ekspektorasi
(batuk) dari saluran pernapasan. Bronkitis akut sering terjadi selama penyakit
virus akut seperti pilek atau influenza. Virus menyebabkan sekitar 90% kasus
bronkitis akut sementara bakteri mencapai kurang dari 10%.
·
Bronkitis kronis, jenis
penyakit paru obstruktif kronik, ditandai dengan adanya batuk produktif yang
berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun untuk minimal 2 tahun.
Bronkitis kronis paling sering berkembang karena cedera berulang pada saluran
udara yang disebabkan oleh iritasi dihirup. Merokok adalah penyebab paling
umum, diikuti oleh polusi udara dan pajanan iritasi, dan udara dingin.
Berikut tanda-tanda penyakit
bronkitis akut :
1.
Demam ringan
2.
Nyeri dada ringan
3.
Kemacetan sinus
4.
Batuk berdahak
5.
Ada desahan suara saat bernapas
6.
Ada rasa tidak nyaman di bagian dada
7.
Kelelahan
6. Faringitis
Faringitis adalah suatu kondisi medis
yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak di bagian belakang dari
tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah
hal yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit
tenggorokan. Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti
influenza (flu). Infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, suatu reaksi
alergi, atau refluks asam lambung juga dapat menyebabkan faringitis. Contohnya
bakteri yang termasuk dalam Streptococcus Grup A dan bakteri lain yang lebih
jarang seperti corynebacterium dan arcanobacterium. Kebanyakan kasus faringitis
terjadi pada musim yang lebih dingin. Penyakit ini seringkali menyebar di
antara anggota keluarga. Faringitis biasanya sembuh sendiri tanpa komplikasi.
Tanda dan gejala Faringitis yang mungkin timbul:
·
Demam
·
Kelenjar getah bening bengkak
·
Mengalami kesulitan berbicara
·
Mengalami kesulitan menelan
·
Rasa sakit pada persendian
·
Ruam kulit
·
Sakit tenggorokan
Penyebab Faringitis adalah:
- Infeksi bakteri
- Infeksi virus
7. Pneumonia
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru
yang biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus-virus, atau jamur. Sebelum
penemuan dari antibiotik-antibiotik, satu per tiga dari semua orang-orang yang
telah mengembangkan pneumonia sesudah itu meninggal dari infeksi. Saat ini,
lebih dari 3 juta orang-orang mengembangkan pneumonia setiap tahun di Amerika.
Lebih dari setengah juta dari orang-orag ini diopname di sebuah rumah sakit
untuk perawatan. Meskipun kebanyakan dari orang-orang ini sembuh, kira-kira 5%
akan meninggal dari pneumonia. Pneumonia adalah pemimpin ke enam penyebab
kematian di Amerika.
Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme,
iritasi dan penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan
dengan cara ini, menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum. Gejala pneumonia menular disebabkan
oleh invasi paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh
untuk infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme dapat
menyebabkan pneumonia, hanya sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus.
Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri.
·
Virus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus
mencapai paru-paru ketika tetesan udara yang dihirup melalui mulut dan hidung.
Setelah di paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan
alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika virus
langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel dikendalikan
penghancuran diri yang disebut. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi
virus, kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama
limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke
dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan
mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran darah. Serta merusak
paru-paru, banyak virus mempengaruhi organ-organ lain dan dengan demikian
mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan
terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering mempersulit
radang paru-paru. Viral pneumonia umumnya disebabkan
oleh virus seperti virus influenza, virus RSV (RSV), adenovirus, dan
metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan penyebab pneumonia langka
kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga
berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus (CMV).
·
Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang
terhirup, tetapi juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada
infeksi di bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran
pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah
terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara
sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu
sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih
defensif, ke paru-paru. Melanda neutrofil dan membunuh organisme menyinggung,
dan juga sitokin rilis, menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal
ini menyebabkan demam, menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan
jamur. Neutrofil, bakteri, dan cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi
alveoli dan mengganggu transportasi oksigen normal.