Rabu, 27 Februari 2013

Gangguan atau Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

A.     Gangguan pada Sistem Pernapasan
Kadangkala organ saluran pernapasan kita dapat mengalami gangguan atau kelainan, sementara bagi sebagian kecil orang mengalaminya sebagai penyakit. Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terjadi gangguan pada proses pengikatan oksigen dan kelainan pada saluran pernapasan sehingga mengganggu aliran udara.
 Gangguan pada proses pengikatan oksigen terjadi karena adanya kompetisi antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada keracunan gas karbon monoksida. Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dibandingkan dengan oksigen. Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat karbon monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Beberapa gangguan pada sistem pernapasan adalah sebagai berikut.

1.     Asma
Penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Asma merupakan suatu penyakit yang dikenal dengan penyakit sesak napas yang dikarenakan adanya penyempitan pada saluran pernapasan karena adanya aktivitas berlebih yang mengakibatkan terhadap suatu rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan pada pembuluh darah dan udara yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada. Umumnya seseorang yang menderita sesak napas atau asma bersifat sementara dan dapat sembuh seperti sedia kala dengan atau tanpa bantuan obat.
Gejala awal dari timbulnya penyakit asma adalah adanya gejala sesak napas, batuk dan suara mengi (bengek) yang dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada yang membuat saluran udara menjadi terhambat.
Keterangan :
a.       Skema tubuh penderita asma yang dilihat dari paru-paru.
b.      Pembuluh atau saluran pernapasan normal.
c.       Pembuluh atau saluran pernapasan pada penderita asma yang dilihat adanya cairan yang mengendap dalam saluran pernapasan akibat polusi udara, debu, alergi, dll.
d.       
2.     Emfisema
Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru Basah. Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Gejala Emfisema Paru-paru
·         Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
·        

·         Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
·         Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk
·         Bibir tampak kebiruan
·         Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
·         Batuk menahun
Penyebab dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah:
·         Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
·         Mengisap asap rokok/debu
·         Pengaruh usia
Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah:
·         Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan
·         Daya tahan tubuh kurang sempurna
·         Proses peradangan yang kronis di saluran napas
·         Tingkat kerusakan paru makin parah
Jika seseorang telah  memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi:
·         Berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk kesehatan penderita  secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.
·         Hindari iritasi pernapasan  termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan, parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu dihindari.
·         Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.
·         Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial yang  membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru bisa bertambah parah.
3.     Kanker Paru-Paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.
Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.
Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:
1.       Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
2.       Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
3.       Napas sesak dan pendek-pendek.
4.       Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
5.       Kelelahan kronis
6.       Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
7.       Suara serak/parau.
8.       Pembengkakan di wajah atau leher.


4.     Tuberkulosis (TBC)
Penyakit TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium Tuberklosa, bakteri ini menyerang siapa saja pria maupun wanita tanpa memandang usia. Dan biasanya penyakit TBC sering menyerang pada usia rata-rata 15-35 tahun, boleh dibilang usia masih produktif.
Pada umumnya penyakit TBC menular melalui udara, dan biasanya bakteri mikobakterium tuberklosa terbawa pada saat seseorang batuk lalu mengeluarkan dahak. Bahayanya jika bakteri selalu masuk dan terkumpul dalam paru-paru, maka bakteri ini akan berkembang biak dengan cepat apalagi yang mempunyai daya tahan tubuh yang rendah.
Apabila sudah terjadi infeksi maka dengan mudahnya akan menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Terjadinya infeksi TBC dapat mempengaruhi organ tubuh lainnya seperti otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan biasanya yang paling sering terserang yaitu paru-paru.
Bakteri mikobakterium tuberklosa mempunyai bentuk seperti batang dan bersifat seperti tahan asam sehingga dikenal sebagai BTA (Batang Tahan Asam) yang merupakan faktor utama penyakit TBC. Selain dari bakteri tersebut, faktor yang lain yang menjadi penyebab penyakit TBC adalah lingkungan yang lembab, kurangnya sirkulasi udara, dan kurangnya sinar matahari dalam ruang sangat berperan terjadinya penyebaran bakteri mikobakterium tuberklosa ini. Dengan demikian sangat mudah menyerang orang-orang disekitar dalam kondisi lingkungan yang kurang sehat.
Berikut ini gejala penyakit TBC pada umumnya:
a)      Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.
b)      Keringat pada malam hari
c)       Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul
d)      Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan
e)       Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
f)       Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.
Sebelum terjadi pada diri kita sebaiknya kita melakukan pencegahan, agar kita bisa terhindar dari penyakit TBC tersebut. Adapun cara pencegahannya adalah sebagai berikut:
·         Tidak meludah disembarang tempat, usahakan meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah.
·         Ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin sebaiknya anda menutup mulut untuk menjaga terjadinya penularan penyakit. 
·         Kesehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senangtiasa terjaga dan kuat.
·         Jangan terlalu sering begadang karena kurang istirahat akan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
·         Jaga jarak aman terhadap penderita penyakit TBC
·         Sering-seringlah berolahraga supaya tubuh kita selalu sehat.
·         Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah penyakit TBC
·         Jemur tempat tidur bagi penderita TBC, karena kuman TBC dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.
5.     Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir bronkus, saluran udara yang membawa aliran udara dari trakea ke dalam paru-paru. Bronkitis dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, akut dan kronis, masing-masing memiliki etiologi yang unik, patologi, dan terapi.
·         Bronkitis akut ditandai oleh perkembangan batuk, dengan atau tanpa produksi sputum, lendir yang ekspektorasi (batuk) dari saluran pernapasan. Bronkitis akut sering terjadi selama penyakit virus akut seperti pilek atau influenza. Virus menyebabkan sekitar 90% kasus bronkitis akut sementara bakteri mencapai kurang dari 10%.
·         Bronkitis kronis, jenis penyakit paru obstruktif kronik, ditandai dengan adanya batuk produktif yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun untuk minimal 2 tahun. Bronkitis kronis paling sering berkembang karena cedera berulang pada saluran udara yang disebabkan oleh iritasi dihirup. Merokok adalah penyebab paling umum, diikuti oleh polusi udara dan pajanan iritasi, dan udara dingin.

Berikut tanda-tanda penyakit bronkitis akut :

1.       Demam ringan
2.       Nyeri dada ringan
3.       Kemacetan sinus
4.       Batuk berdahak
5.       Ada desahan suara saat bernapas
6.       Ada rasa tidak nyaman di bagian dada
7.       Kelelahan
6.     Faringitis
Faringitis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan peradangan dari faring (terletak di bagian belakang dari tenggorokan), yang biasanya menyebabkan rasa sakit ketika menelan. Ini adalah hal yang sangat sering terjadi dan seringkali menunjukkan gejala sakit tenggorokan. Faringitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, seperti influenza (flu). Infeksi bakteri seperti radang tenggorokan, suatu reaksi alergi, atau refluks asam lambung juga dapat menyebabkan faringitis. Contohnya bakteri yang termasuk dalam Streptococcus Grup A dan bakteri lain yang lebih jarang seperti corynebacterium dan arcanobacterium. Kebanyakan kasus faringitis terjadi pada musim yang lebih dingin. Penyakit ini seringkali menyebar di antara anggota keluarga. Faringitis biasanya sembuh sendiri tanpa komplikasi.

Tanda dan gejala Faringitis yang mungkin timbul:

·         Demam
·         Kelenjar getah bening bengkak
·         Mengalami kesulitan berbicara
·         Mengalami kesulitan menelan
·         Rasa sakit pada persendian
·         Ruam kulit
·         Sakit tenggorokan

Penyebab Faringitis adalah:

  • Infeksi bakteri
  • Infeksi virus
7.     Pneumonia
Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus-virus, atau jamur. Sebelum penemuan dari antibiotik-antibiotik, satu per tiga dari semua orang-orang yang telah mengembangkan pneumonia sesudah itu meninggal dari infeksi. Saat ini, lebih dari 3 juta orang-orang mengembangkan pneumonia setiap tahun di Amerika. Lebih dari setengah juta dari orang-orag ini diopname di sebuah rumah sakit untuk perawatan. Meskipun kebanyakan dari orang-orang ini sembuh, kira-kira 5% akan meninggal dari pneumonia. Pneumonia adalah pemimpin ke enam penyebab kematian di Amerika.
Pneumonia dapat disebabkan oleh mikroorganisme, iritasi dan penyebab yang tidak diketahui. Ketika pneumonia dikelompokkan dengan cara ini, menyebabkan infeksi adalah jenis yang paling umum.  Gejala pneumonia menular disebabkan oleh invasi paru-paru oleh mikroorganisme dan respon sistem kekebalan tubuh untuk infeksi. Meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme dapat menyebabkan pneumonia, hanya sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus. Penyebab paling umum pneumonia adalah virus dan bakteri.
·         Virus menyerang sel untuk mereproduksi. Biasanya, virus mencapai paru-paru ketika tetesan udara yang dihirup melalui mulut dan hidung. Setelah di paru-paru, virus menyerang sel-sel yang melapisi saluran udara dan alveoli. Invasi Hal ini sering menyebabkan kematian sel, baik ketika virus langsung membunuh sel, atau melalui jenis apoptosis sel dikendalikan penghancuran diri yang disebut. Ketika sistem kekebalan tubuh merespon infeksi virus, kerusakan paru-paru bahkan lebih terjadi. Sel darah putih, terutama limfosit, mengaktifkan sitokin kimia tertentu yang memungkinkan cairan bocor ke dalam alveoli. Kombinasi dari kerusakan sel dan alveoli berisi cairan mengganggu transportasi normal oksigen ke dalam aliran darah. Serta merusak paru-paru, banyak virus mempengaruhi organ-organ lain dan dengan demikian mengganggu banyak fungsi tubuh. Virus juga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi bakteri, karena alasan pneumonia bakteri yang sering mempersulit radang paru-paru.  Viral pneumonia umumnya disebabkan oleh virus seperti virus influenza, virus RSV (RSV), adenovirus, dan metapneumovirus. Herpes simplex virus merupakan penyebab pneumonia langka kecuali pada bayi baru lahir. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko pneumonia yang disebabkan oleh sitomegalovirus (CMV).
·         Bakteri biasanya masuk paru-paru ketika tetesan udara yang terhirup, tetapi juga dapat mencapai paru-paru melalui aliran darah bila ada infeksi di bagian lain dari tubuh. Banyak bakteri hidup di bagian saluran pernapasan atas, seperti hidung, mulut dan sinus, dan dapat dengan mudah terhirup ke dalam alveoli. Setelah masuk, bakteri bisa menyerang ruang antara sel dan antara alveoli melalui menghubungkan pori-pori. Invasi ini memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengirim neutrofil, sejenis sel darah putih defensif, ke paru-paru. Melanda neutrofil dan membunuh organisme menyinggung, dan juga sitokin rilis, menyebabkan aktivasi umum sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan demam, menggigil, dan umum kelelahan pada pneumonia bakteri dan jamur. Neutrofil, bakteri, dan cairan dari pembuluh darah sekitarnya mengisi alveoli dan mengganggu transportasi oksigen normal.